cerita di ruang kuliah

Hallo, kali ini mau berbagi cerita tentang "cerita di ruang kuliah | mata kuliah pengantar ilmu ekonomi "

SULHAM SYAHID
cerita di ruang kuliah ekonomi
hari ini saya ingin menulis sesuatu yang berbeda dari tulisan saya sebelumnya.
serius. Kalau tidak percaya, baca saja!

oke, kita mulai!
saat saya menulis ini, saya adalah seorang mahasiswa unhas jurusan ilmu kelautan dan perikanan(FIKP) dan menjalani/programkan semester 2 dan mengambil 10 mata kuliah (24sks).
dan salah satu mata kuliahnya adalah pengantar ilmu ekonomi (PIE). Lha, apa bagusnya ini tulisan kalau Cuman bahas mata kuliah. Tenang, tenang, sabar, sabar, baca saja terus!

#1 hari pertama kesan pertama,
pertemuan pertama adalah segalanya, maksudnya ya, segalanya bisa terjadi.

setelah selesai membacakan kontrak perkuliahan. Dia menyebut nama saya,
sambil menatap saya, ia juga menunjuk kearah saya dan berkata:
dosen : mana sulham? kamu ya yang isiin absen ini?
saya    : (angkat tangan kanan) bu..bukan bu, gimana mungkin bu’? saya ‘kan gak kenal.
dosen : gak kenal gimana. Kamu ’kan 1 angkatan.saya sudah lama dosen disini jadi saya tahu persis.
saya    : beneran, swear, sumpah, sure!! Bukan saya bu.
*membela mati-matian sampai habis-habisan alhasil gak berhasil, seandainya ada tong sampah di depan, saya tabrak juga tuh terus masukin kepalaku biar jengkelku gak keluar (cukup dalam hati)! Tingkahku saat itu dah kayak cacing ke cacingan tapi saya tetap menjaga sopan tentunya (cukup dalam hati, diulang lagi senk). Seandainya aja ia lagi ultah, dah saya lempar tuh kencang-kencang  mukanya pake kue. Otomatiskan dia gak marah karena hari bahagianya, saya juga gak marah karena dah nyemplungi keu ke mukanya.
#lagiberimajinasi

Tapi kali ini, saya sih gak ada masalah, lha dia ‘kan dosen saya dan kayaknya dia juga orang baik-baik sepegetahuan saya sih dia gak makan sabun dan pasta gigi, ya’, anggaplah ia baik.

Tapi kalau boleh saran, jangan simpulkan sesuatu yang belum tentu kebenarannya, saya akui INTUISI anda sebagai dosen profesional,  tapi intuisi aja ‘kan gak cukup. Yang penting ‘kan kenyataannya. Gimana? Setuju tidak? Oke, anggap saja pertemuan pertama ini “wow”.

#2 pertemuan kedua, hari itu saya pake baju putih, celana biru panjang, rambut gaya jambul ayam. Tapi ayam paling keren di dunia. Hm, tapi ada gak ya? Anggap saja.
Next, saya bener-bener bersemangat ikut mata kuliah ini lagi. Alhasil, pendapat yang saya ajuin itu salah maning, salah maning! Sabar lagi dhe!
tapi kali ini sih lumayan menarik, mau tau apa yang menarik?
tapi setelah pesan-pesan berikut ini.

……………………………

pas dosen kesayangan saya bilang, “gak mungkin bisa beli apa-apa(barang)tanpa uang (modal)”, terus saya nyelonok aja bilang “ bisa ko bu!”
teman-teman langsung liat saya, saya liat teman-teman, saya dan teman-teman saling liat-liat.

terus dia bilang “tidak mungkin”. Saya langsung memberi alasan terbaik menurut saya. Dengan gaya nervous dikit saya jelasin tuh meskipun agak sedikit ngawurrrrrrrrrr.
kurang lebih jawabannya seperti ini “bisa dong bu, misalnya kita mau beli mobil tapi sekarang gak punya uang (1000rupiah pun gak ada), dan anggaplah harga mobil yang anda mau beli itu 100juta. Dan kalau mau kredit itu harus masukin uang DP sekitar 10-20% dari harganya. Jadi anggaplah 20juta untuk DPnya. Ya’, bagaimana cara mendapatkannya? Buatlah proposal kerja sama antara perusahaan contoh bank mega dan buatlah perjanjian untuk memasang iklan/stiker full di mobil (mobil iklan), pernah liat gak? anda bisa mendapatkan uang dari sana, biasanya 3tahun=25.000.000,- terus gimana bayar cicilannya, ya, anda bisa rentalkan atau anda cari-cari job, yakin dan percaya sangat banyak yang anda bisa lakukan dengan mobil. Serius!”

hm, gak ada salah dicoba loh! Yang salah kalau takut mencoba.
kalau anda berhasil, ingat loh sayanya diajak jalan-jalan. Hehehehe’

terus setelah beberapa saat kemudian, ia menunjuk saya lagi.

d : “siapa namanya yang pake baju putih itu?”
s : “sulham bu”
d : “siapa ‘sulhang’?
s : “sulham bukan sulhang”
d : “sulhan”
s : “sulham bu”
d : “ooo, sulham”
#lalod banget sih

dalam hati saya, “ya, sulham”, ibu ini make’ telingan swasta sih jadi gak kedengaran, update dong bu. Telinga atau tong sampah sih.
#itu dalam hati yaa’

d : “kamu suka kredit-kredit ya? Gak malu tuh kalau nanti punya mobil terus kalau ngerem bunyinya “kkrreeeeeeetttttttt….kkkkrrrrrrreeeeeeeettttttttdiiiiittttttttt”
(sebagian orang tertawain saya)
dalam hati saya sih, saya nertawain kalian.
saya jelasin ya, kenapa saya menertawain kalian dalam hati.
#dalam hati doing ko saya bilang
“Jangan pernah ngumpulin uang untuk beli mobil, susah kalau kita orang sederhana, saya yakin gak bakalan beli mobil, percaya deh sama saya” makanya pake tuh teori diatas.
apa landasan saya bilang gitu, jangan langsung dibantah dulu. Oke
gini nih, “seorang pengusaha property (perumahan) itu biasa membutuhkan modal sekitar 180miliar, (jangan pingsan dengar uangnya banyak gitu, jujur gak pernah liat uang segitu) untuk membangun perumahannya tersebut”
lha, apa hubungannya, ya’, jelas ada hubungannya. Pengusaha property itu gak mungkin dia yang punya uang sebanyak itu, palingan cuman 5% itu dah banyak banget, terus gimana dia dapatin sisa uangnya, ya’, minjam dari bank terus dia bayar kredit”
bayangin aja, kalau dia mau ngumpulin uangnya sampai 180miliar baru bangun rumah, dia membutuhkan waktu yang sangat lama dan kemungkinan besar  ia gak bisa terwujud. Begitulah juga dengan mobil, kalau anda mau ngumpulin uang/gaji anda yang sebesar 3juta/bulan kira-kira berapa tahun baru nyampe 100juta. Lama ya, buangeeeeeeeeettttttttttt malah!

anda boleh percaya atau gak tapi ini adalah trik yang dah digunakan oleh beberapa orang.

maaf, tulisan ini saya buat cuman untuk hiburan.
#hiburan
ingat lohhhhhh!!!!!!!!!!



update
saya bener-bener gak nyaka nilai PIE ( Pengantar Ilmu Ekonomi ) saya dapat A. hahaha

Posting Komentar untuk "cerita di ruang kuliah"